Pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap kehidupan manusia. Perubahan dalam cara bekerja mendorong peran teknologi dalam masa new normal, mempersiapkan masyarakat menuju era industri 4.0. Teknologi digunakan oleh manusia untuk mencapai kinerja tertinggi meski saat menjaga jarak, bekerja dari rumah, maupun karantina mandiri.
Bekerja dari rumah (Work From Home) yang merupakan ketetapan pemerintah sangat membantu dalam mencegah penularan COVID-19. Namun, dalam perusahaan masih dibutuhkan diskusi tatap muka dan bekerja bersama dalam satu tempat. Ini menjadi tantangan bagi semua desainer, karena perlu menciptakan area kerja yang memenuhi standar kesejahteraan dalam kenyamanan. Baik itu kenyamanan dalam bekerja maupun lingkungan kerja yang menyenangkan, tentunya dengan tetap memperhatikan pedoman menjaga jarak untuk mencegah kontak langsung.
Pasca pandemi COVID-19, area yang perlu ditambahkan di tempat kerja adalah stasiun higienis. Stasiun higienis sangat berguna untuk skrining dan sanitasi guna mengurangi risiko penularan virus, yang mungkin dibawa dari luar ruang.
Kita akan menemukan tempat mencuci tangan diletakkan di pintu masuk kantor untuk membantu membersihkan tangan sebelum memasuki ruang kerja. Ide ini dikembangkan dengan teknologi tanpa sentuh, seperti tempat mencuci tangan otomatis, dispenser pembersih otomatis, maupun stasiun pembersih UV.
Bekerja di tempat kerja nyatanya masih diterapkan. Namun, tentu saja diperlukan lebih banyak ruang tersedia di antara setiap pengguna. Misalnya saja penggunaan sekat yang diatur untuk memberikan jarak bagi setiap pengguna, serta meningkatkan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan.
Selain alokasi ruang, hal penting lain yang harus dilakukan adalah terkait dengan pemilihan bahan dan dekorasi tempat kerja. Kita membutuhkan bahan yang dapat dengan mudah dibersihkan juga kebal terhadap pembersih. Permukaan bahan haruslah rata dan halus, bebas debu dan memiliki jumlah sambungan yang terbatas sehingga mudah untuk dibersihkan. Jika terbuat dari kain, pastikan bahwa kain tersebut memiliki sifat anti-bakteri seperti kain nano.
Hal ini sangat penting mengingat sekresi yang terkontaminasi dengan virus Corona dapat menempel di permukaan. Risiko penularan dapat meningkat jika menempel pada benda yang sering digunakan namun sulit untuk dibersihkan. Karena itu, diperlukan pemilihan bahan, sarana dan prasarana yang dirancang memiliki ketahanan terhadap mikroba.
Tidak hanya untuk papan nama, desain grafis nyatanya memiliki peran penting dalam ruang kerja. Dengan tampilan yang menarik, desain grafis dapat digunakan untuk meyakinkan dan mendorong seseorang untuk selalu menjaga jarak. Ini menjadi sebuah tantangan bagi desainer grafis dan interior untuk meletakkan simbol dengan kreativitas. Selain itu, dapat juga mengubah stiker menjadi bentuk yang lebih menarik, seperti penggunaan papan, tanda vertikal, atau bentuk ruang yang lebih menyenangkan. Sehingga dapat membatasi jumlah pengguna dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya ruang kerja, terutama yang berada di pusat kota, dibuat tertutup untuk mencegah masuknya suara bising kendaraan maupun sejenisnya. Hal ini diharapkan dapat membuat pengguna menjadi lebih fokus dan produktivitas meningkat.
Namun, ruang tertutup tanpa sirkulasi udara yang baik maupun sinar matahari dapat membahayakan bagi seseorang, terlebih saat pademi COVID-19. Menghidupkan pendingin ruang terus-menerus tanpa sirkulasi udara alami dapat membuat ruang menjadi lembab dan virus tetap tinggal di dalam ruang. Ini dapat memicu terjadinya transmisi virus dari seseorang ke yang lain.
Selain membantu sirkulasi udara alami, ventilasi akan membantu masuknya sinar matahari ke dalam ruang. Sinar matahari dapat berperan sebagai disinfektan alami untuk memerangi penyebaran virus.
Karena itu, ventilasi yang baik perlu diletakkan di tempat yang tepat untuk membantu masuknya sinar matahari dan sirkulasi udara yang baik, dengan tetap mencegah kebisingan.